Cinta dan rahasia memang menuai konflik. Keduanya saling bertatap dan berguling di hati Kata mereka, hanya dengan satu ucapan saja
Anak manis menjadi anak garam karena digenggam Terlintas ujarnya kata enggan, manifestasi negatif dari segan
Jadilah kuat dan transparan. Benar-benar jujur berkata memantulkan jiwa. Apa yang terlihat tergantung mata. Matahari atau matakaki
Keras suaranya menggambarkan sakitnya terkena. Bermacam suara dapat dibuatnya
Bisa memilih ini itu adalah sebuah kemewahan, kadang kala kita tidak bisa memilih jika pilihan itu tidak ada di dunia ini.
Awan tak pernah meninggalkan langit. Begitu juga basah yang berkaitan dengan air. Seperti burung dipasangkan dengan merdu
Berikanlah nyawa jika tidak ingin ditukar, bisa saja orang yang kau cinta, atau dirimu sahaja. Katakanlah bahwa kau sudah sedia.
Berikanlah daging itu ke tempatnya, bersama para peminang daging lainnya. Bagaimana yang tidak suka daging?
Suara yang berdentum di telinga setiap orang yang tidak punya waktu. Selalu merayu, kapan selesai tugasku.
Diawali dengan gelap, lalu menyambar. Tidakkah familiar dengan seseorang? Terangnya langit tidak menjamin tidak muncul lagi.
Bening tanpa pusing, menyeka panas dari bumi. Tanpa kehadirannya tidak ada awan, tidak ada nyawa, tidak ada pemandangan.
Kecil bukan berarti tidak ada. Engkau pasti pernah merasakan cibiran tetangga
Hindarilah orang bermuka palu. Gayanya membantu malahan cepu.
Menurut teman-teman Kompasianer, apa maksud Tuhan menciptakan pelangi? 😊
Ungkapan apa yang paling cocok untuk mendeskripsikan waktu pagi, menurut rekan Kompasianer? Kalau saya awal dari semua perjalanan.
Orang bisa membaca karena dimulai dengan kata. Didengar dengan gelisah sampai lancar aksara. Majulah bangsa punya bendera, ketika buku sudah sebaya.
Ada saja cara untuk menentang api, entah bermain petasan atau mencari mati. Indahnya api padahal bisa dilihat dengan mata sendiri.
Langkah menyerupai pena yang terus menyisir kertas. Bergerak dari hulu kanan lalu kiri, tiada henti. Sesekali melirik ke atas tanda mandiri.