meski kita sempat puja, kau aku telah saling menerima tiada.
Ingatan selalu tentang masa lalu Tiba mengusik berisik sunyi
Pusing pernah dijaring, dengan sepasang hati yang saling, mengutarakan isi perasaan meski kini kembali asing.
Keadaan Si Pengelana yang berada di dunia yang dia tidak tahu apa. Penuh misteri, sukacita maupun duka.
Tertulis aksara pada batu masa Menatih lewati menuanya waktu Menyerbak lewat mata sibuta
Jika memang dia bukan jodohku. Tuhan, maka aku memohon kepadamu.
semoga kuat-kuat bertahan dalam aku berupaya, ikhlas atas apa yang sudah diterima
Hidup dalam Secarik Sajak Hidup ini, mungkin hanyalah secarik kertas,tempat pena mengguratkan rasa yang terpenda
Ketika usia menua, waktu terasa begitu cepat berlalu, meninggalkan sesal di hati. Masa muda telah pergi, membawa kesempatan yang dulu terabaikan.
Sajak Hidup Dalam coretan tinta hitam putih,Terukir kisah, suka duka hidupku.
dibayangkannya aliran-aliran kecil air melarutkam kotoran dari jasad dan jiwanya
—atas kesendirian, semoga lekas menemukan: tujuan.
Aku adalah penawar hatimu. Baca selengkapnya di sini
Selamat jalan, doa kami akan tetap sampai.
Masih bolehkah aku rasakan rindu? Kalimat yang selalu muncul ketika aku mengingatmu
Kau tak perlu mengetahui sebesar apa cintaku. Seluas apa sabarku, menantimu.