Saat kau pamit mau ke mana Hatimu merapuh rugikan diri Amarah tumpah esaklah di dada Padahal kau pun bisa menghindari
Berjalan seperti hari kemarin Seolah nafas yang berhembus terhempas Menyesakkan dada Mencoba mencari alasan Dibalik langit yang menatap