Sebelum tidur kucoba menulis puisi karena kau belum tidur, bukan untuk mengalahkan tapi untuk menunjukkan bahwa aku masih bertahan. Kelihatannya kau s
Gigi terbakar, lidah terbakar.
Kisah yang telah lalu ditarik kembali malam ini untuk mengingatkan bahwa kita pernah bersama dalam keluguan, ketika bersama-sama menyanyikan bintang k
Sudah tiba waktunya ia memenuhi janji akan menemui istrinya yang telah lebih dahulu pergi. Ketika magrib dihadapan anak-anaknya, ruh terlepas dari jas
Waktu yang tinggal sedikitTerasa sangat sulitPilihan hanya satu, tak ingin terjepitMalam jangan sampai menghimpitWaktu yang tinggal sedikitBukan untuk
Kalender event olahraga rutin dan lumayan banyak di kalangan pelajar setiap tahun digelar, mulai dari tingkat Kabupaten/kota, provinsi hingga nasional
Kita adalah kata-kataDari terbata-terbata hingga lancar berbicaraSetiap hari narasimu berkata-kataSetiap pagi literasimu berceritaTahu kan, bertambah
Aku ingin berjumpamu malam ini, tapi kau menolak. Ternyata kau takut dengan malam yang selalu berulang, karna kau tak bisa menolak.Kalau tidak mau, me
Menyusun aksara menjadi kata-kataKadang dilupa, kata-kata dibangun dari aksaraKetika begitu banyak bicara, kata-kata telah mendominasi sehingga aksara
Kutulis puisi tentang pantai yang tak lagi landaiKubaca puisi pantai untuk pantaiBerdiri aku di bibir pantaiSesekali jari kakiku terkena buih putih, y
Cincin emas bermata batuBatu Satam laku dijualMari wujudkan perpustakaan bermutuDengan berbasis Inklusi sosialKemarau panjang membuat daun layuBunga m
Telah kalah, tak mampu menahan lelah. Sepanjang hari menanggung beban diksi untuk banyak puisi. Pujangga di pulau seberang, ketika siang dengan congka
Baru terbangun menjelang dini hari, ketika kopinya kedinginan. Bukan karena digigilkan malam, tapi waktu terhidang sudah kelamaan. Telah lama disedu,
Bukan karena tidak ada lagi kata-kata, tapi malam menuntut untuk sedikit kata. Tak ingin kutukan datang karena melanggar larangan. Malam ini terlalu s
Sudah bertahun-tahun lamanya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kini juga disebut sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) nelakoni dirinya sebagai peserta up
Anak-anak kita sudah besarAnak-anak kita sudah bisa berkelakarMereka pintar-pintarHati mereka bergetar, ketika menyaksikan penderitaanBegitu pula keti
Terbit matahari 1 MuharamMerenung dalam diamKutemukan kalam, "hijrahlah, tinggalkan waktu berlalu yang mencatat kelam"Telah kau tulis di atas pasir de
Kita kembali dipertemukan pagi, tapi masih menyimpan benci yang dibawa kemarin ketika senja hampir rebah. Lepaskan luka yang membekas di hati, jangan
Ini bukan dendamBukan pula terpaksa dendamSudah seharusnya membuat perhitunganTelah keterlaluanMenggunakan kesempatan sesukanyaMenggunakan kesempatan
Malam ini aku tak ingin ada yang mati, hanya karena benci. Begitu pula yang sakit hati, tak perlu mengambil belati. Tak perlu membunuh, ataupun bunuh