Semua orang bisa menulis tetapi tidak semua orang bisa konsisten menulis.
Ketika kau putuskan lebih awal karena lapar tidak bisa ditunda segera bergegas untuk mempersiapkan segala hidangan dengan berbagai rasa
Jangan hanya membawa ombak lalu membentur tubuhku bawakan kabar seperti apa lautan setelah badai menerpa kami membuat tidak berkutik menjadi kaku
Aku tidak pernah menghitungnya kami terus berjalan melalui jalan berkerikil tanpa penerangan yang menyala
Selamat tahun baru ikan Selzmat tahun baru macan Selamat tahun baru kawan
Menjala ikan untuk dimakan Ikan dibakar bara api Tahun baru tahun harapan Ingin mewujudkan segala resolusi
Mereka meninggalkan pantai Sebelum datangnya badai Telah diselamatkan waktu
Senja yang renta Sekuat daya mengumpulkan tenaga Sudah tidak kuat
Bangun pagi suatu keharusan Agar rezeki tidak hilang Anak berbakti mengingat pesan Pesan ibu selalu sembahyang
Hari berakhir Ini hari terakhir Langit mendung tanpa kerudung
Terbawa hingga pagi Telah menutup matahari Tetapi tidak berhenti
Ingin hadir esok malam Membiarkan malam ini basah menjadi semakin hitam
Kita sedang naik semakin tinggi semakin membuat tidak berkutik
Berdiri tegak sedikit gemetar segera diusir mulai bercerita pengalaman karir
Telah menjadi pajangan di rak tua di rumah kami rumah yang sepi tidak ada yang membaca puisi
Ketika daratan kehabisan kandungan Mereka berlari mencari lautan Tidak peduli apa yang akan terjadi
Mereka menunggu dalam tanya, kapan saatnya dibuka? Sementara langit semakin cerah melancarkan sinar dengan tawa
Hembusan kuat memasuki celah pori-pori batu hembusan kuat menerbangkan pasir Pantai yang bercampur dengan tanah liat
Malam tanpa embun karena sudah dilibas hujan Kita sama-sama menikmati kopi hingga mendapatkan kehangatan
Bulan di atas cemara Anak tetangga beragama berbeda mengintip dari jendela