Enam puluh tahun lalu, ketika seorang pemuda Tjiptadinata Effendi dan seorang gadis Helena Roselina mengikat janji dalam sebuah tali perkawinan
Pasangan Pak Tjiptadinata dan Ibu Roselina yang tahun depan genap berusia 60 tahun pernikahan merupakan pasangan inspiratif Kompasianer.
Menjalani rumah tangga tidaklah semudah yang dibayangkan, meski saat awal sudah memiliki modal cinta.
Resep awet nikah: cubit-cubitan dan minum kopi secangkir berdua.
Dari aroma wanginya banyak kisah menjelma menjadi tulisan yang menawan, membentangkan makna dari huruf-huruf yang rindu untuk dihamparkan....
Ternyata empati dan kebaikan tak kenal batas negara. Kemanusiaan muncul sebab merasakan kesusahan orang lain, meski beda negara. Ikuti kisahnya!
Membaca dan menulis di Kompasiana bagi saya seperti melakukan meditasi tanpa akhir,Never Ending Meditation, begitu istilah dari Sang Maestro...
Dari Beliau, saya belajar sangat banyak kasih. Kasih itu memberi.
Saat membagikan keripik pisang, bertemu dengan loper koran yang berjalan tertatih-tatih. Kaki kiri sakit, tapi ia harus tetap berjuang mencari uang.
Tahun 2022 berlalu. Tahun 2023 telah tiba. Hari pertama tahun baru mendapatkan amanat yang penuh makna. Apa itu?
Beranilah bermimpi. Karena dengan impian akan jauh lebih baik bagi setiap orang untuk mencapai sebagian dari cita-citanya.
Lebih dari satu bulan lalu. Sebuah undangan menyalakan semangat perjumpaan. Memantik cemas juga. Sudah lama tidak melakukan perjalanan jarak jauh.
Tulisan yang berisi kisah dan hikmah pertemuan dengan sahabat.
Puisi mengenai keinginan menemui sahabat namun belum bisa diwujudkan tersebab jarak yang masih terbentang.
Puisi persembahan Inspirasiana untuk Pak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Roselina
Apa inspirasi dan motivasi menulis Tjiptadinata Effendi, sang maestro Kompasiana?
Tidak perlu panik memasuki masa pensiun. Ia adalah salah satu tahap kehidupan yang mesti dilewati. Siapkan: mental, menabung, bersyukur.
Pada usia senja ini, Yang tak lagi muda, Namun semangat menginspirasi, Masih tetap saja membara
Pak Tjipta dan Bu Lina adalah kompasianer yang istimewa dan fenomenal. Walau saya suka omong kosong, untuk hal ini bukan omong kosong.
1. Dari mereka kita tahu bahwa cinta adalah tubuh yang paling tabahTiba-tiba aku ingin mengajakmu bertemu, berbincang sangat lama, menghabiskan kopi d