Romo Mangun mengajarkan bahwa kita harus selalu mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap kebijakan publik.
Sebuah puisi mengenang jasa Mangunwijaya atau Romo Mangun untuk warga terpinggirkan di Kali Code Yogyakarta
Perlukah sosok orang tua ideologis bagi generasi muda di jaman sekarang?
Dokumentasi AJI21 Mei 2023, menjadi momentum penting bagi Indonesia yakni secara simbolik sebagai peringatan 25 tahun Reformasi 1998
Sebuah buku zaman lawas, tapi pesannya laras zaman.
Tri Truwosono menjaga budaya dengan terus berkesenian dan menggelar acara seni. Ia optimis budaya Jawa bisa bertahan menghadapi gerusan modernisasi
Lembaga SDKE menamakan kurikulum yang diterapkan di sekolah ini dengan nama PEKIK (Pendidikan yang Eksploratif, Kreatif, Integral dan Komunikatif)
Orang tua dan guru masa kini sebaiknya jangan lupa mengajari dan mendampingi anak-anak untuk mampu melakukan pekerjaan tangan.
Di tengah derap pembangunan yang secara kasat mata tampak berlari kencang saat ini, kita membutuhkan kehadiran sosok Romo Mangun baru.
Ria dan Yos bergegas berjalan kaki menuju mural Romo Mangun nan tersohor.
Romo Mangun semasa hidupnya merasa tidak puas dengan paradigma pendidikan ala Orde Baru yang menekankan aspek akademik
Generasi Z mungkin belum pernah membaca novel "Burung-Burung Manyar". Maklum. Novel anggitan Yusuf Bilyarta Mangunwijaya itu memang terbit tahun 1981.
Kepedulian pada rakyat miskin terus dipupuk oleh Y.B. Mangunwijaya hingga dia menggagas sebuah sekolah dasar sebagai wahana bagi rakyat kecil
Menutup liburan dengan sebuah novel fiksi yang berjudul Burung-burung rantau karya Y.B. Mangunwijaya atau Romo Mangun. Diterbitkan oleh PT Gramedia Pu