"No Rocky, No Party." Dan kali ini Rocky Gerung kembali bikin ulah di Televisi!
Berjuang di tempat yang tandus sekali pun tidak akan sia-sia bahkan meski harus menahan lapar sepanjang hari.
Rocky Gerung merupakan sosok yang familiar bagi masyarakat Indonesia dan ia dijuluki sebagai presiden akal sehat. Tulisan ini adalah refleksi singkat!
Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan bahwa Sebuah antusiasme politik yang mengguncang negeri ini tengah memuncak seiring dengan penantian atas kep
Jika Rocky Gerung hidup di jaman para dewa Yunani, ia mirip dengan dewa Momos. Keduanya sama-sama memiliki karakter suka menyindir, mengejek dan pengk
Kasus hukum yang melibatkan Rocky Gerung, seorang tokoh intelektual kontroversial, kembali menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
ia menggunakan istilah "dungu" dan "mengukur ukuran otak" lawan debatnya. Ini sering terjadi ketika ia merasa argumennya terancam
Kritik adalah hal biasa yang harus dihadapi oleh pejabat dan itu resiko, apabila ingin menghindari itu ya jangan jadi pajabat.
Rocky Gerung hampir tidak pernah alpa dalam mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah Jokowi.
Rocky Gerung mustahil bisa menghina institusi presiden.
Ocehan Rocky Gerung tentu membuat darah mendidih bagi yang mendengar hinaannya pada Jokowi. Tapi lihat dari sudut yang berbeda.
Rocky Gerung: Intelektual Kontroversial yang Mencetuskan Diskusi tentang Politik, Agama, dan Budaya di Indonesia. Temukan profil dan pemikirannya
Rocky Gerung turut menyoroti wacana kerikutsertaan Timnas Israel di ajang Piala Dunia U20 2023 yang kebetulan diselenggarakan di Indonesia.
Darurat dialetika dalam pandangan Rocky Gerung mirip kisah Menara Babel & kisah Yi Bang-won vs Guru Sambong
Inilah deretan komentar dari para tokoh masyarakat mengenai keterlibatan Menko Luhut dan pejabat negara lainnya di pusaran bisnis tes PCR.
Sepertinya Rocky Gerung mewarisi keterampilan retorika dan berdebat ala Sutan Syahrir...
Kualitas demokrasi Indonesia sudah memburuk dan nyungsep ke tingkat paling dasar. Meskipun masih ada ruang untuk kebebasan mengeluarkan pendapat.
Terlepas bagaimana posisi oligarki terhadap presiden Jokowi, Bung Rocky sebetulnya kembali menyerukan urgensi perbaikan tatanan demokrasi kita.
Bila demokrasi hendak diucapkan sebagai pencapaian peradaban, maka pengalaman ketidakadilan perempuanlah yang harus menjadi ukuran
Dua bentuk kegagalan dalam ujaran Rocky Gerung