Video ini dipersembahkan bagi penyuka puisi yang lebih suka mendengarkan puisi daripada dengan membacanya sendiri. Selamat mendengarkan.
Puisi kesembilan dari sembilan rincian judul puisi tentang Berguru, khususnya tentang Berguru kepada Riak kepada Ombak. Semoga bermanfaat.
Menyembunyikan luka di balik tirai,Menahan tangis agar tak terurai.
Dalam palung batin, keberpangkalan hati tempat di mana rahasia jiwa meresap
Kehadirannya yang membuat hari-hari berarti begitu sebelumnya
Dalam taman nostalgia bersemayam mimpi-mimpi, Bersulam sentuhan kenangan yang membiru, Di sana tersemat semangat nan tiada redup
Puisi tentang seseorang yang tak larut dalam kenangan
Kembalilah. Diantara riak-riak, Dan detak-detak, Tidak terelak. Hening itu masih ada.
Aku masih memanggilmu dengan bahasa hati menunggu engkau berbalik dengan tatapan sayang
Matahari sudah mulai meninggi.. Pagi menjelang siang atau tengah hari belum sampai
Alam semesta, termasuk dedaunan, mengajarkan kebijaksanaan kepada manusia untuk menjalani kehidupan.
Puisi yang mengungkapkan tentang kesedihan di musim hujan.
Yuk intip keseruan cerita mereka
Damaikah malam bila bola digelandang kaki para pesepak bola dunia?
Kini kami adalah buih yang terombang-ambing, remuk redam terberai
Aku yakin kamu kan kembali sebab hati ini adalah tempat yang nyaman bagi cintamu berlabuh
Tidak ada teaser semoga berkenan untuk membaca . Terima kasih
Mosel memesona mata, ciptakan harmoni dalam benak manusia. Lihat karya-karya-Nya yang indah.
Sebuah puisi yang menggambarkan keindahan cinta