Adab adalah suatu peraturan yang mengikat ketika beretorika dan berdakwah. Hal ini berguna untuk diterima oleh audiens
Tak hanya soal ilmu, retorika dan dakwah juga harus mengedepankan nilai dari adab. Agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik
Retorika dakwah memiliki sasaran, yaitu sasaran dalam setiap kelompoknya, terdapat tiga kelompok sasaran dalam retorika dakwah
Oleh: Syamsul Yakin dan Mustika Pertiwi (Dosen dan Mahasiswa UIN Jakarta)
Oleh: Syamsul Yakin dan Mustika Pertiwi (Dosen dan Mahasiswa UIN Jakarta)
Setelah membaca artikel ini kamu akan mengetahui dan memahami tujuan retorika dakwah!
Retorika dakwah berbeda dengan dakwah retorika secara pemahaman
Oleh: Syamsul Yakin dan Mustika Pertiwi (Dosen dan Mahasiswa UIN Jakarta)
Dakwah yang tidak menggunakan retorika seperti sayur tanpa bumbu, kurang memiliki rasa atau daya tarik.
Oleh: Syamsul Yakin dan Mustika Pertiwi (Dosen dan Mahasiswa UIN Jakarta)
Ini berarti bahwa pengembangan ilmu dalam dakwah dan retorika sebaiknya didasarkan hanya pada pengetahuan.
Retorika digunakan dalam dakwah untuk membuat pesannya menarik, informatif, dan persuasif.
Dakwah maupun retorika tidak bisa lepas dari adab yang berasal dari ajaran agama dan budaya.
Dakwah dan retorika memiliki keterkaitan yang erat. Dakwah yang didukung oleh retorika jauh lebih baik, dibandingkan yang tidak
Dakwah tak hanya mengandalkan materi agama saja, tapi ada beberapa ilmu yang harus dikuasai agar dakwah menjadi lebih hidup dan menarik
kalian tau ga kalau retorika dan dakwah itu saling melengkapi dan tidak bisa terpisahkan, iyaa menarik bukaan??!!
Berikut adalah hubungan antara dakwah dan retorika
Cakupan ruang lingkup dakwah berupa definisi dakwah, bentuk-bentuk dakwah, unsur-unsur dakwah, dan media dakwah.
Oleh: Syamsul Yakin dan Mustika Pertiwi (Dosen dan Mahasiswa UIN Jakarta)
Yang demikian disebutkan di atas adalah ruang lingkup retorika.