Di balik jendela yang berembun basah. Sang gadis menunggu dengan resah
Kuharap ini hanya sebuah kesalahpahaman belaka.
Sendiri berpeluk resah yang menghantui hati dan pikiran
Kubisikkan pada angin senja bahwa cerita kita sudah tak tersisa
Sisi indah Kota Lumpia yang dihancurkan oleh aksi gelap remaja
Puisi ini tentang Resah dan Harap yang resah tentang dia harap dia tau
Benar bila benda sudah bisa bicara dan berpikirKita hanya jadi seonggok dagingPiluResahSedihMarahTidak terasa lagi***
Ketika kenangan tak mau pergi, rasa resah menyusup. Apakah luka bisa terlewati, atau hanya meninggalkan retakan yang tak terucap?
Selalu ada haru di tiap penjuru kota yang kadung menjadi asa
berawal dari pemberhentian langkah-langkah keliaran perjalanan sepasang kaki pada pelataran batu yang konon memiliki cerita abu masa lampau
Kehidupan terus berjalan dalam persaingan, Tuntutan, harapan, dan impian berdesakan di pikiran.
Apakah kamu pernah merasa resah Karena janjimu belum kamu laksanakan
Rindu bagai ranting yang terus tumbuh menambah resah gelisah
Rasa yang menetes pagi hari menjelang berangkat kerja terungkap di tengah jalan hujan menghadang dan menambah bimbang
Keresahan adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari, tetapi bisa dihadapi.
KawanMasih ada rasa gundahPindahDengan rasa gelisah
Aku lelah dan pasrah meski tak boleh untuk menyerah sekalipun ada titik resah
Diary pengagum kopi, penganggur yg menikmati kopi berbeda sebagai tanda keyakinan diri.
Akan Usai - Akan segera selesai, agar tidak menyakitkan