Sebuah puisi untuk Indonesia tentang Cahaya Kemerdekaan.
Ibu...Betapa besar pengorbanan yang kau berikan. Betapa panjang kelelahan yang kau rasakan. Betapa luas kasih sayang yang kau curahkan.Kesulitan yang
Wajahmu, yang akan selalu melintas dalam setiap mimpi. Hingga anganku terbang melayang tak pernah mau turun ke bumi.Matamu, yang akan selalu menatapku
Berikan aku sehelai rambutnya! Di balik sehelai rambutnya ku bisa melihat kecantikan wajahnya. Kecantikan yang pernah ku lihat melintas di lembayung s
Putih hatimu, seputih pasir putih yang terhampar di pantai Gili Trawangan. Bermandikan sinar mentari yang begitu menawan hati.Lembut hatimu, selembut
Dalam riuhnya gemericik air hujan. Anganku terbang menerobos masa lalu. Pikiranku melayang ke masa silam. Yang dibumbui dengan racikan cerita kelam.Ku
Ku ingin membuatmu tersenyum, melalui setiap untai kata cinta. Yang ku goreskan di setiap warna pelangi. Semua kata menatap, terlihat tersenyum mengib
Jika kau ingin lebih mengenal diriku, ejalah setiap kata. Yang ku tulis di setiap helai kertas putih. Yang pernah ku titipkan padamu.Jika kau ingin me
Putri kecilku...Melalui sajak ini, ingin ku sampaikan kepada dunia. Kebahagiaanku bisa ber-selfi bersamamu. Sangat sulit ku dapatkan momen indah ini b
Prolog cinta telah ku buka saat itu. Di kampus tercinta di Paris Van Java yang begitu melegenda. Dinginnya hawa begitu menggoda. Indahnya kota b
Ibu, dengarkanlah senandung rinduKhusus kupersembahkan hanya untukmuCurhatan penuh cinta dari suara hatikuIbu, mohon maafkan anakmuJika mungkin tak te
Saat ini, ku hanya ingin mencintaimu dengan sepenuh hati. Entah esok hari. Apakah cintaku masih dapat kau miliki? Saat ini, ku hanya ingin
Di tengah sepinya hati, Tuhan kirimkan pasangan hati. Tuk setia menghibur hati yang telah lama menanti. Di ujung lorong kehampaan, Tuhan h
Rona merah di pipimu, memancarkan keindahan Gunung Rinjani. Yang selalu setia memancarkan pesona keagungan Ilahi.Ingatan akan senyum merekah di bibirm
Hari ini sang mentari seperti hari-hari yang lalu. Tersenyum merekah menyinari seisi bumi. Teriknya menyengat jiwa para pengharap asa. Hangatnya
Tak terasa kini kau telah beranjak remaja. Tumbuh bersama sinar mentari. Yang selalu setia menemani siang. Berkembang bersama cahaya rembulan. Yang te
Senyumku masih bisa ku pertahankan. Karena senyum merekah di bibirmu. Bahagiaku masih bisa menyelimuti hati. Karena canda tawa yang selalu kau pancark
Saat kau tertidur, ku pandangi dirimu. Ku lihat, sedikitpun tak ada yang berubah di wajahmu, setelah tiga belas tahun berlalu. Wajahmu kini adalah waj
Mentari baru saja melambaikan tangan perpisahan di ufuk Barat. Melepas siang penuh kehangatan. Tak ada rasa khawatir di benaknya. Tak ada beban di pun
Istriku...Dekapan hangatmu, melepaskan segala penat. Yang kian meningkat, diterjang angin kehidupan yang begitu hebat. Istriku...Dekapan hangatm