Aku hanya ingin memelukmu Seperti rembulan pada langit Saling berpagut
Di pagi hari engkau terbit .Ayam berkokok tanda engkau akan tiba.Mereka pun bersemangat.
Seorang lelaki tua merasa kecewa. Ia ternyata tak mewariskan apa-apa
Jika suatu saat, restu kan datang, Kita kan menari di bawah cahaya rembulan, Namun hingga saat itu tiba, aku bertahan dengan dada yang sesak
Kau biaskan penuh cahaya kegelapan, Bahkan tatapan rembulan menjadi malu kala memandang.
Bulan selalu tampak cantik terlihat dari depan teras rumahmu
Malam tiba dengan lembut merayap,Hening menyapa, jiwa terlelap,Bintang-bintang berkilauan di langit hitam,
Di bawah rembulan yang bisu, ia belajar melepaskan cinta yang tak pernah kembali, meski hatinya masih enggan beranjak
Semtember kita semua. Bulan temaram enggan muram
puisi ini menceritakan suka dan duka memiliki wajah yang rupawan
Rembulan dalam sebuah bayang
Selamat Memperingat Maulid Nabi
puisi ini menceritakan kekaguman dengan seseorang.
Puisi ini menggambarkan perubahan dari kebersamaan yang penuh cahaya menjadi kesepian dan kehilangan.
Aku menyukai rembulanMeski bangunku dimatahari terangMeski dimalam terlelapMeski cahayanya sedang redup
Sang gadis hidup sendiri berteman kesepian yang tiada akhirnya
Di balik tirai malam, rembulan bersinar, menari dengan lembut di langit yang pekat.
Dan sebelum hari itu tiba Aku ingin memberimu sedikit cerita Agar kau bisa membacanya esok lusa
Terhunus Rembulan MalamDalam gelapnya malam,Rembulan terhunus tajam,Menyinari langkah yang muram,Menghapus duka, mengusir kelam.Cahaya perak membelah
Samudra, Rembulan, dan Rindu