Kembara si anak tengah yang terlunta mencari arah. Menengadah langit menyapu mata yang basah
Tuhan terlalu baik untukku, Mempertemukanku dengan dia dipenghujung waktu Dia mengajarkanku bermain sajak setiap waktu Hingga aku menyadari bakatku
Puisi kehidupan berjudul "Tamak di Ujung Tanduk" karya Farantika Dwi Hardini