Bagi Anda yang menyukai fiksi sejarah atau cerita yang menggali peran perempuan dalam masyarakat, novel ini adalah pilihan yang tepat.
Empat hal penting yang perlu diperhatikan ketika menulis fiksi adalah ide dasar, kerangka karangan, latar yang solid, & riset yang terarah dan efektif
Penulis Gadis Kretek Ratih Kumala berbagi tips untuk membuat cerita fiksi.
Di Indonesia, banyak tontonan yang dibuat berdasarkan buku atau isu terkenal
Kompasianer, mau belajar membangun bikin cerita yang bagus dan juga menarik? Kalau gitu, datang saja ke Kompasianival 2024, yuk!
Ulasanku tentang buku Gadis Kretek yang ditulis oleh Ratih Kumala
Novel ini dimulai dari kisah Galih, anak seorang duta besar Indonesia untuk Rusia pada tahun 1991
Di dalam film, Dasiyah tidak sekadar galak dan kaku, melainkan serius, dingin, murung, serta muram dan suram.
𝐓𝐚𝐛𝐮𝐥𝐚 𝐑𝐚𝐬𝐚 merupakan novel Ratih Kumala yang mendapat apresiasi sebagai Pemenang Ketigas sayembara DKJ 2003.⠀
Iyaa benar Anda tidak salah baca "Gadis Kretek" merupakan serial adaptasi dari novel fiksi sejarah karya Ratih Kumala
serial ini tidak kalah dari serial drakor yang biasa saya tonton, bahkan lebih bagus
Mas Soeraja adalah pria tampan, sopan, dan dapat diandalkan, hanya satu kelemahannya, ia terlalu terombang-ambing dengan dirinya.
Melihat unsur intrinsik cerpen berjudul 'Wanita Berwajah Penyok' karya Ratih Kumala. Mulai dari latar hingga amanat.
Subuh itu sebuah permulaan. Maka mulailah dengan doa dan hal-hal positif. Kalau sebuah permulaan diisi dengan kebaikan maka akan baik di akhirnya
![Review "Gadis Kretek" [NGERACUN]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2021/04/10/gadis-kretek-600x890-6071bb56d541df347c6337f2.jpg?t=o&v=410&x=225)
Interpretasi ketika kita melihat cover novel ini mungkin: Oh, ini pasti tentang kehidupannya si Jeng Yah lalu ada sangkut pautnya dengan industri kret
Ratih Kumala mampu memadukan antara cinta, keluarga, bisnis dalam balutan sejarah dan budaya yang diracik apik dalam novel Gadis Kretek.
"Aku menulis dengan baik karena aku sendiri yang memutuskan untuk banyak belajar dan menulis dengan lebih baik lagi. Bukan karena komunitas. Berkomuni
