wanita dan hatinya yang rapuh
Aku meminjamkan uangku, bukan hanya angka yang berpindah tangan, tapi sebuah harapan, yang tergelincir di antara batas tanggung jawab
Dalam gemuruh sunyi yang tak bertepi,Rindu berdenting di hati yang perih.Dunia yang dulu membentang indah,Kini tersisa bayang, samar dan pasrah.Langit
Di ujung dahan yang kian rapuh,kugenggam mimpi yang perlahan luruh.Angin berbisik, membawa sunyi,sementara jiwaku menanti tepi.Daun-daun gugur, mening
Tentu, setiap orang memiliki beragam pertanyaan berdasarkan kacamata mereka masing-masing. Kita tidak bisa berpura-puran baik atas apa yang sedang
Dengan luka yang pernah melukai jiwa, Dan dengan kenyataan yang tak selama sempurna
Pada akhirnya, persahabatan Dina, Rafika, dan Ruly benar-benar hancur.
Waktu terus berjalan, seiring usia yang kian senja. Namun di akhir senja, penyakitmu kian terasa berat.
menggambarkan generasi muda yang terlihat cemerlang, kreatif, dan berbakat seperti buah stroberi yang segar dan menarik
Jembatan ini semakin patah, namun kita tak pernah berhenti
Separuh jiwa ini rapuhDiterkam pengkhianatanMereka memijak kepala temanDemi mendapatkan pengakuan
ketika siluet wanita berbicara, entah kenapa air mata bercucuran, malangnya
Trauma ini terus menghantuikuAku seakan di bawa kembaliMenikmati masa suram di masa laluDengan emosi berapi di tingkat berbeda
Di relung hati yang rapuh ini, kau tetap abadi Meski hanya dalam luka yang tak pernah sembuh
Ya Rabbi, tuntun langkah yang tersesat,Dalam doa ini, kupinta rahmat,Agar hancurnya jiwa tak sia-sia,Tapi jadi jalan menuju ridha-Nya.
puisi yang ingin menyampaikan emosi yang mendalam dan pengalam traumaku
Seorang yang ingin pergi dari rasa yang begitu berkecamuk di dalam dada, namun takut takut untuk memulai
sendiri itu ngga apa-apa karena kamu ngga sendirian
Pada banyak perkara yang melanda Menimpa segala yang tak seharusnya
Fajar Baru Ranting pohon kering yang rapuh di pagi hari,Saksi bisu malam yang telah berlalu