Ranggawarsita dan relevansinya terhadap fenomena korupsi di Indonesia melalui berbagai contoh kasus yang mencolok.
Ranggawarsita Tiga Era, Kalasuba, Kalatidha, Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia
Ranggawarsita dalam karyanya membagi periode menjadi tiga era yaitu kalatidha, kalabendhu, dan kalasuba
Kepemimpinan Sang Pujangga Agung: Raden Ngabei Ranggawarsita dan Gagasan Ratu Adil
Ranggawarsita dan Tiga Era: Peta Jalan untuk Indonesia Bebas Korupsi!
Ranggawarsita Tiga Era, Kalasuba, Kalatidha, dan Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia
Ranggawarsita Tiga Era, Kalasuba, Katatidha, Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia.
Ranggawarsita Tiga Era, Kalasuba, Katatidha, Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia
Ranggawarsita Tiga Era, Kalasuba, Katatidha, Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia
Indonesia adalah negeri yang kaya akan tradisi, budaya, dan warisan sejarah yang beragam.
Tidak hanya itu, menerapkan sanksi yang tegas bagi pejabat publik yang melanggar kode etik.
Anggawarsita sendiri terkenal sebagai pengarang teks tasawuf, yaitu Serat Wirid Hidayat Jati. Teks yang dibahas di sini menunjukkan kegelisahan Rangga
Tulisan Mendalam dan Luas tentang "Ranggawarsita Tiga Era, Kalasuba, Katatidha, Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia"
anggawarsita, seorang pujangga besar dari Jawa, menggambarkan tiga era dalam karya-karyanya
Raden Ngabehi Ranggawarsita, yang lahir pada 7 September 1802 dan meninggal pada 17 Januari 1873,
Era Kalasuba menjadi simbol bagi masyarakat tentang keadaan yang mereka cita-citakan.
Diskursus Kepemimpinan Ranggawarsita " Serat Paramayoga "
Diskursus Kepemimpinan RanggawarsitaPendahuluanKepemimpinan Ranggawarsita, seorang tokoh besar dalam sejarah Jawa, mengajarkan banyak hal tentang baga
"Di tengah 'zaman edan' penuh kekacauan, Ranggawarsita menasihati agar tetap teguh pada kebenaran dan kesadaran."
Diskursus Kepemimpinan Ranggawarsita adalah rangkaian pemikiran