Jantung Utari seperti tersambar petir yang mulai berbunyi bersahut-sahutan di kejauhan. Bahkan kenyataan jika Windri telah memiliki anak
"Jadi maksud cah ayu, ada yang bergosip di belakang? Biarin saja, tidak usah diladeni, ya. Mereka akan bungkam, setelah kalian menikah beneran."
Ada rasa bersalah menyeruak ke dalam hati Utari, ketika melihat tubuh Bagus Pandhita hampir terjatuh ke atas lantai. Utari terlalu kuat mendorong.
Utari menghentakkan kakinya dengan kesal, "Bagaimana saya bisa menolak, kalau semua orang tidak mau menerima kata tidak!"
"Mbak Riri mau pilih yang mana ini?" Bagus Pandhita berdiri di samping Utari dengan piring kosong di tangan, "bisa tolong saya ambilin makanannya?""Oh
Hampir tiga puluh menit, ketika perjalanan mereka akhirnya tiba di desa yang dituju. Berbagai spanduk sudah terpasang di mulut desa.
Apa pria itu sudah gila? Apa kata orang-orang jika melihat cincin itu tiba-tiba melingkar di jari manisnya? Mereka pasti akan curiga,