Tulisan adalah sebuah ruang gelap yang menawarkan sekian banyak kemungkinan
Kami Mudik tiba di kampungmu. Tapi saat masuk rumahmu Engkau telah mudik lebih dulu
Setengah iris bola tenis hijau hitam, Yang kau tinggal di rumah duniamu
Aku kehilangan jarimu yang rela mengukir apa saja demi kebaikan dunia dari sisi yang banyak orang tak paham
Malam sedang menaja Pada rumah hendak membawa afiat Nyatanya berlain arah Ia mengantar ke baka
Kamis berkabut mengantarmu pergi Selepas tubuhmu menanggung segala pesakitan
Kini RPD telah pergi selamanya. Tuhan menganggap pengabdiannya di dunia untuk mengkampanyekan kebersahajaan ekonomi cukup telah cukup.
Ikut Mbangung Kebudayaan, Warisan Semangat Pak Radhar Panca Dahana
Dipuji Dicaci Disoroti Diangkat tinggi Saat Ramadan belum menepi Pulang Mudik sejati Selamanya Membawa jutaan kamus lusuh