Ada kalimat yang kau sembunyikan di sela-sela tawa kita Kata-kata itu, mungkin tak pernah benar-benar pergi
Percuma jika kamu menerangi tempat yang sudah terang, ia akan tetap terang.
Ranting kayu itu berserak berantakan Dia kini kehilangan tumpuanSetelah manusia memisahkan Bagiannya dari dahanIa dulu tampak
Aku hanya bisa menerima Takdir yang kau berikan padaku
Puisi mengenai dua insan manusia yang ragu memilih melanjutkan atau menyudahi selamanya
Guruku ...Pahlawanku Guruku...... Engkau telah mengajari aku Dari tidak tahu apa-apa menjadi tahu
ku berjalan ku merangkak ku mengesotku takkan terhenti apalagi kembali
Gayung tak bersambut, cinta bertepuk sebelah tangan
Aku tak punya Kuasa dari Keterbatasanku, Yang Ku punya hanya seuntai Doa. Semoga kau selalu Tersenyum Bahagia
Ramadan alias bulan puasa telah tiba. Ajak semua umat muslim untuk berpuasa
Sekelumit kenangan teramat menggoda untuk dituliskan kembali saat gejolak dan gairah jiwa kembali bergelora, katanya sih begitu
Tukar saja: Satu lagi Ini tak sesuai Masih belum jelas
Di tepi pantai yang sunyi dan sepi, terdengar suara ombak yang tenang dan dalam
Sekelumit harap menghantui jiwaEgo telah menjadi tuan di duniaPerjalanan hidup penuh sendiwaraMasihkah engkau percaya?
Duhai adinda... Kita tahu sudah banyak terjebak di jalan asmara Berharap diberi kasih sayang oleh manusia Tapi jalur yang ditempuh gelap gulita
Masih bisa kembali hidup duhai para manusia yang mulai dan makin runtuh jiwanya? Semangat ya, Kita sama.
Puisi penuh makna didalam kehidupan, mari belajar menuangkan isi fikiran dalam bait puisi
Dari sepertiga malam hingga menuju waktu subuh, Dia nampak melakukan dzikir hati
Aksara, Menjadi tolak ukur produktifitas peradaban suatu bangsa dan negara