Lagu bucin dari Hivi! ini sudah sering digunakan oleh banyak orang sejak rilisnya 2015 lalu.
Lagu milik Tulus yang kali ini, menceritakan tentang kegagalan seseorang dalam cinta
Kekecewaan tidak bisa ditunda tapi bisa dihindari.
Jika kita sudah menemukan kecocokan pada seseorang, maka yang tampak hanyalah kebaikan dan kesenangan saja.
Tak bisa kupungkiriBahwa aku memang berbedaBerbeda dari orang sekitarkuEntah dari Fisikku atau Jiwaku
Malam yang mulai tak tenang, sebuah kerinduan yang mendalam
Malam adalah waktu yang tepat untuk beribadah puisi. Tidak ada puisi yang begitu hikmat sekaligus nikmat, tanpa malam didalamnya.
Putus cinta pada seseorang pasti bisa membuat seseorang berbuat nekad. Tapi, apa hubungannya dengan putus rem?
karena pilihan lantas saling seteru selalukarena pujaan lantas saling mau meninju
Bukan hanya semangka berdaun sirih, bunga mawar pun berdaun pandan. Kok bisa?
Pecel kangkung headline-nya iwak peyek, duhai rasanya bisa bikin merem-melek
Puntadewa iaroda kereta perangnyatak pernah menyentuh tanahterbang empat jari di atas bumi perang Baratayudamelayang sebab tak ternodaoleh dustahingga
Di antara sore, malam dan purnama menanti ketidakpastian yang sempurna.
SuaraDi cakrawala nampak sinar rembulanDi wajahmu nampak rona kemerahanDi jiwaku tersirat bulir-bulir kesunyianJalan panjang tak bertemu muka sang puj
Pencipta yang tanpa tandingan.Yang satu tanpa saingan.Yang tunggal tanpa lawan.Pencipta tanpa sekutu.Pemberi tanpa pembantu.Pemberi tanpa akhir.
Kau pernah hadir dalam hidupkuKehadiranmu membawa kenangan yang indahTidak terasa hari demi hari kita lewati dengan penuh makna &n
Termenung senja hariMemandang angkasa menghantar hujan ke bumiMembayangkan sang kekasih hatiYang jauh seornag diriBasahnya bumi menemaniSosok tak semp
Setiap kita duduk bersama di pagi hari, secangkir kopi tidak cukup bagiku.Kau ingin menikmati yang sama denganku.Dua cangkir belum cukup bagi kita, be
“Dia adalah jelmaan Dewa,” ujar teman saya ketika kami sedang menengak kopi hitam di depan Gedung Fakultas Pendidikan. Batin saya tersentak, seolah ko
“...aku ingin menemani sunyimumelahapnya berdua denganmuhingga riuh tak punya pilihanselain mendatangi kursitempat kita bercengkrama...”***Sudah habis