malam melarut, ghulam-ghulam menepis kantuk. denting gelas kaca harus tertata sesuai urutan oktafnya. permadani beludru hijau terhampar di antara li
Baligh, kaki kananmu lekaslah mendaki. Namamu menua, tangan mungilmu mencari masa gundu yang terampas. Sampailah pada balagha semi. Kedipan mata
Jauh di sana, rasaku tertinggal; Setelah ku simpan birunya awan, mendungnya langit. Mataku memotret pantai berpasir gurun. Segarnya hijau hanyalah
Kehidupan, dialah jelmaan kematian. Yang abadi hanyalah penentu jelmaan Kita terlahir sebagai petani, mencocok tanaman, mengusir hama, memanen tan
Tangis yang kusimpan mengalirkan darah, Ramadhan di kota Tarim hanyalah suara timbul tenggelam. Mimpi mimpi salik terkubur tidak pada tempatnya. Zanba