Suatu ketika Agustus memaksaku untuk patuh pada TakdirUntuk terbiasa dengan semua nama luka yang Agustus tawarkanSudah terhitung berhari-hari beberapa
Biaskan masa lalu menjadi sebutir buih di lautan sejati,Mari biarkan begitu sejak masih hijauSementara Zamrud tersembunyi di lautan itu sedang mencari
Ada yang gawat, ketika dia tersenyum yaitu kebahagiaan yang bersambut, sebanyak pelangi-pelangi berjatuhan dari langit; tak tergengg
Bintang masih jatuh di siang yang teriknya ampun,Dan aku tidak ingin memikirkan apapunEntah perut lapar yang perih atau atap bocor diterpa giatnya emb
Semua ini menjemukan diri, kembali arah kontrakan sesudah itu membunyikan ragam suara yang berirama lengangRutinitas ini memuakkan diri, tak ada sekut
"Ajari aku bahagia meski tak ada kamu di dalamnya!" serukuEntah Cinta menadah suaraku atau acuh tak acuh klasikIa melengos,Semakin,Bertambah, Ber
Bukan inginku rindu ini begitu mahaTitik jengah rasa terbelenggu dilempar ke nerakaSegenap renjana ini senyum merindukan kematianParade rindu viral di
Semesta merindu yang salah artiRomantis pesan hujan menggerayangi rindu terbunuh sebelum tuntasHendak beranjak, rindu melekat di sela jari kaki-ku&nbs
Aku:SendiriDalam bak kacaMenghanguskan nista diaMelembapkan masturbasi kala entahAku muak disini, kuingin ke rumah perai, pulangTak berdaya dalam bak
Berkawan sejak ompong lama-lama sepakat serasiLama kelamaan bukan sekedar karib, bahkan rapatBerlama-lama rapat, kami bahkan erat bak saudara kembarMe