Tubuhku melayang Merajut nelangsa di atas ranjang Terbungkam mau diantara erangan Menukar wajah dalam pasung kenikmatan Tak satu pun ingin ku in
Puisiku merajuk pada malam Berlari bersama dinginnya jiwa Merasuki dinding kosong hatinya Darinya kupunguti cumbuan mereka Puisiku mencuri lengu
Aku menunggumu pulang, Mak Ingin kulihat surgaku di telapak kakimu Tempat kelakku memagut kekal kasihNYA Disini, di awal pagi ku nanti senyummu mer
Jangan kau ungkit lagi merahnya sejarah Yang tumbang legam pada malam-malam kelam Dalam diri tanpa wajah, terajam ketelanjangan Lalu peluh menggant
Mana jarum dan benang hitam itu, mana? Jangan menghilang...lubang ini harus dijahit Biar dulu tubuhku telanjang, nyalang dimakan matanya Setelahnya