Awan mengambang tepat di atas kepalakuGumpalan yang tampak empuk dan halusBukan tak mungkin seketika berubah pekatPenuh amarahTumbuh begitu indahManis
Sempat menyalahkan takdir namun tersadar dengan perlahan
Ternyata bukan Tuhan yang tak adil. Namun, aku saja yang belum cukup baik mengenalNya, belum cukup mengerti akan tulus cintaNya.
Bukan Aku tidak Percaya, Namun Aku Sedang Mengukur Diri.
RaSaNYa TeLaH LaMa SeKaLi aKu KeHiLaNGaN SiNaR PeLaNGiKu YaNG DuLu MeMBuaT HiDuP DaN HaRi HaRiKu BeGiTu iNDaH DaN BeRWaRNa KiNi Ku HaNYa BiSa
WaHai DiKau PeMiLiK PeSoNa YaNG MeMBuaTKu PeRNaH JaTuH HaTi PaDaMu TeRiMa KaSiH TeLaH MeNJaDiKaN aKu SeBaGai LeLaKi YaNG KoDRaTNYa MeNCiNTai SeoRaN
(Jalacosta, 3 September 2012) Aku tidak tahu apakah ini masih malam atau sudah pagi Akupun tidak mengerti apakah ini kehidupan atau kematian