Mengenang Semarang adalah mengenang kegelisahanyang terus berlajut pada separuh hidup yang terus mereduphingga tak mampu bedakan mana Bulu mana Kedung
Tangis yang kusimpan mengalirkan darah, Ramadhan di kota Tarim hanyalah suara timbul tenggelam. Mimpi mimpi salik terkubur tidak pada tempatnya. Zanba