Puisi ini memiliki makna tersendiri bagi saya pribadi karena puisi ini menjadi saksi bahwa kehilangan memanglah harus diikhlaskan seindah mungkin.
Puisi ini menceritakan tentang keberagaman budaya salah satunya karya seni hasil dari penciptaan sejati yakni batik khas Indonesia yang begitu indah.
Bulan fenomenal abadi berkilauan sepanjang masa Membelai kalbu dan sukma
Sering kita resah Menghadapi hari esok, akan bahagia atau susah
pernah saling terikat rasa, walaupun pada akhirnya saling tak bersuara.
Puisi merupakan sarana menyampaikan pikiran dan perasaan manusia yang mengendap di dalam benak.
Menceritakan tentang hukum dan aturan sekarang yang bagai sebuah tombak atau bambu runcing, yaitu runcing ke bawah tumpul ke atas
Secarik renjana beriring dengan rencana. Adakah tinta penantian masih lukiskan jingga pada swastamita?
Tahukah kamu, ketika langit baru saja kembali biru pertanda hujan sudah reda, ternyata masih ada hati yang mendung di kala itu...
Puan, hapuskan linangan air dipipi Tak perlu risau, tak perlu cemas, Puan
Bagaimana aku bisa membenci, jika bersamamu aku tidak pernah mengenal rasa perih
Saat rindu begitu menyiksa hatiAku binging dan bertanya-tanyaApakah ini namanya rindu yang mendalamRindu....Satu kata bermakna air MataMembebani pikir
Hari menuju bulan Waktu terus berjalan Aku masih diam dudukMelipat kedua tanganku Menatap matahari senjaTelah tenggelam jauh di sana
Ada sebagian suara yang belum kau dengarkania tak bisa terucap darikutapi ia tak bisa lagi kusimpanUntuk mengiba, menutur, ataupun tersenyum barang se
Bab Satu, menatap ragu Bab Dua, berkawan sanggah Bab Tiga, ku mulai berbincang Bab Empat, jendela teraba, lompat! lari! Bab Lima, deru petualan
Menari sambil mengangkat langit setinggi bahu lalu berputar sebisa kaki mengubah sudut datar dan terus berputar menyamakan dasar-dasar yang dalam di b
Senja datang hanya sebentar tapi jemu dan upat seperti bermalam setahun lebih surya bermenung kapan akan berperan sungguh dilema kecurangan bermuncula
Mana mungkin aku bisa melupakanMutidak untuk sedetikatau bilangan waktu hipermikroaku adalah bagianMuyang paling renta dan hina--ahli menghujatdan mem
~R~ Pada seperdua malam kukalungkan rindu Bulan separuh, asyik bertengger di dahan langit Cahya bintang remang, Gerimis mengendap di ranting-r
Impianku... Suatu saat manusia-manusia pewaris estafet Indonesia kan dengan penuh antusias melihat pertunjukan-pertunjukan teater, pembacaan puisi,