Kukeloni engkau di tilam suka dan duka berwarna-warnidalam pahit manisnya renjis-renjis kodrat jasmani rohanidan desau-desau hayat yang terus menabur
Tetaplah beristikamah di sentrum jazirah mahabahdalam rinai-rinai sembilan puluh sembilan rosario sembahsemata merebut hati Sang Penguasa Ijabahhai, k
Iqra...demi digdayanya aksara-aksarasang penguasa s’luruh erasejak Adam belum dicipta sampai kelak kiamat kubrasarana mantera, asmara, susastra, lange
Pasti engkaulah sang dewi patuh itutak pernah membantah maupun kepala batugetol mengabdi tanpa sedikit pun gerutukhusyuk di benteng iman sepanjang wak
Puisiku adalah nawaitu cinta dan rindu menggebu-gebupada Sang Maha Kekasih yang s’lalu termesra kucumbudi atas sajadah, kitab suci, tasbih, doa, sunna
Sayonara, lara...dua belas purnama hayat diri terpanggang api rindu membarabersama mahkota jiwa yang raib di angkernya rimba sakuratempat ribuan bidad
Kuterkesiap di hujung gulita hibernasidalam pulsa-pulsa kontemplasi dan refleksisetia dipandu sang disorientasiberjuang melacak tapak-tapak apopleksim
Kumenyapamu dalam rintih-rintih seriosatataplah mata sembapku dengan segenap tenagamu yang masih tersisameski dirimu kian terengah-engah sekarat di su
Kurindu hadirmu setegar Pak Tani menanti-nanti kemuning padinya tanpa lenas’panjang waktu gigih menyongsong rezeki dan risiko di dangau fatamorganahar
Di pamungkas sintas kubersimpuh dalam namaskaradi perihnya azabmu, o... neoplasma jelmaan seribu satu lara jiwa raga makin takluk di khatimah pan