Sebuah kepergian adalah hal yang begitu menyakitkan, dan aku menulisnya dalam bait puisiku
Belum lagi saatnya mentari menyapaTapi, engkau telah menaruh curigaKepadaku, kau tuduhkan sengajaSeakan aku selingkuh dengan diaSementara aku dan dia
Kalau yang kupilih adalah emasmaka yang datang segudang berlianyang kau balutkan dengan khasdi antara fisik yang tak mungkin kelihatan.Dari gudang itu
Apa yang diperjuangkan, kini dihancurkanApa yang dimenangkan, kini dienyahkanNegeri tercintaku luruh dalam balutan nafas sang waktuBar-bar menjadi ide
Mata yang terselunduprambut yang bertiraiapakah penjara mendatangkan jeruji-jeruji barutentang ekspresi bebas dan simpul bibir yang tak lekasuntuk men
airmata itu puncak rindu kalbunya jiwanya terbang ke dalam lipatan waktu ia rindu perempuannya harum tubuhnya lenguh nafasnya abadi dan suci pe
Tetaplah tinggi biar tangan ini bisa menjadi sayap terbang menjangkaumu walau gila terasa walau menjamu dunia dengan setengah rasa tetaplah tinggi dan