*** denyut luka membayang pangkalan bun bandara ada dan tiada menggoreskan garis pilu mengangkasa kala sang angin tiupkan nafas di teluk Kumay du
*** kembali meniti langit di atas samudera kehendak kuasa tlah menjemput teriring lafal doa bertaut pergi bersama awan menjelang adalah tak
*** angin kemana kau bawa pergi? awan dimana kau sembunyikan burung besi? samudera semoga tak pernah menjemput para saudara lagu bahagia berba
*** dan malam tetaplah malam bintang sunyi kebenaran tak akan menghilang daun menguning setia di titik gurun di lembah hitam di perairan nga
*** angin akhir tahun serasa cepat menderu serpihan bunga dan bangkai terhisap waktu tercatat dalam sobekan papiruz mimpi tertulis pada butir de
*** aku masa lalu masa depan di angan waktu aku lelaki sejati hidup mudah dibeli aku koruptor surga indah di limbah kotor aku tak berdosa
*** hujan tlah pulang saat pelangi hadirkan indah parasnya tanah selepas mengandung ciptakan getah kasih nan agung di belantara hidup paparkan
*** cahaya terkesiap menghapus gulita menembus rinai badai yang menyelimuti langit gelap menguak sembunyi gita Ilahi di rentang kultivasi jalan
*** aku terhentak di bibir jurang waktu angin kelam runtuhkan daun rindu yang menguning berkerangka rapuh larut dalam birama belukar lara masih
*** ukirlah lukislah tubuh tubuh telanjang persawahan bukit kaki subur rahim titisan karunia sang dewi wibawa bersemayam di sari bulir padi
*** siapakah kamu? yang berteriak kesempurnaan mencela rembulan yang tak persembahkan lagi purnama dan matahari yang sembunyikan sinar dimangsa
*** ini aku ada di setiap kunyah geraham waktu bergaun mimpi bergincu pesona pelangi ini aku yang bersimpuh di kaki rupawan masa bermahkota a
*** nafas itu tak banyak meminta tiada orasi terpekik dari bangkai waktu hidup dengan kata mati yang karam di samudera eja dan menjadikannya bisu
*** sayap sayap camar membenamkan matahari senja larut bercengkerama bersama angin samudera di antara bangkai waktu yang perlahan menghilang dan
*** air kehidupan mengalir dari puncak keibuan segarkan nafas di rengkuhan lengan nun kejauhan basuh jiwanya dalam wangi aroma edelwise abadi seju
*** dan saat kumandang semesta di pojok surau membelah senja di kaki bukit pedesaan air gemericik basuhi keriput telapak doa bersama dinginnya a
*** jahat itu penghisap nurani nurani itu adalah energi apa jadi? jika digerogoti tanpa peduli? koruptor dulu dan kini aksimu adalah ironi m
*** angin penjuru nusa berhembus bersahabat laut beriak gelombang tenang tanpa merusak hasrat gunung api seakan lelah goncangkan tanah dan istira
*** delapan penjuru mata angin kirimkan kabar tentang kejayaan yang terpendam dalam sekian lama di lubuk samudera nusantara merah saga menghi
*** katanya merdeka itu berdaulat muliakan bangsa dan negeri dengan hormat mengayomi tanah dan samudera kaya untuk menghidupi hajat hidup segena