ketika air susu muliamembebaskanmu dari enyam dahagasaat peluh-peluh bercucuran rasasekarang hanya kau lihat renta adanyalupa, engkau haus di umur ber
hari ini mengingatmu, entah esok hari ini mendoakanmu, lain hari, semoga hari ini mengheningkan cipta, mungkin tahun depan di tanggal yang sama
menghafal kecilnya huruf-huruf maya itulahir dalam katatanpa pernah bertanyaengkau siapaaku siapatanpa topeng berjuta rupaapa yang adakita siapa di ba
ada yang hilang di penjuru angin datangjejak-jejak tak berbentuk yang mengukir punggung waktuada yang bernyanyiada yang terbahak ada yang sinisa
tentang toleransitentang dunia fana tentang langit abadi surga tentang Tuhanku Tuhanmu***Jakarta – 14 Oktober 2015@rahabganendraSumber Gam