Aku malu berdoa lagikala ucapku penuh gerutumenghujat datangnya matahari waktu"kenapa pagi-pagi terikmu mengganggu tidurku?"Aku malu berdoa lagiketika
jika tak mampu bersimpuhduduk dan diamlah saja di sebelahaku bukan siapa-siapatapi aku juga siapa-siapajika kau ingin junjung adabtak perlu kau menund
kuhembuskan alunan kata jiwa dalam setiap tarian canting pembatikkusiratkan langgam-langgam filosofi kalimat petuah para leluhurdiantara gurat-gurat t
sebutir waktu hinggap padamumenceritakan tentang depa-depa pelangi di paras-paras masa laluengkau yang bermimpi tentang surga rembulandalam cahaya-cah
*** maka suatu malam dirindukannya terang rembulan yang lantunkan dongeng dongeng mimpi dan ironi tentang purnama yang hantarkan lolongan srigala
*** ayam jago berkokok nyaring tebarkan salam pagi di padang ibukota raya melihat menyapa dan bertanya adakah para abdi memeras keringatnya?
*** darah darah beracun membunuh mengancam menyayat merebut waktu hidup pada nafas dengan segumpal virus pembunuh tiba tiba dirimu beranjak sun
*** terpisah dari tetesan hujan jiwa kering bermimpi menjemput basah yang tlah pergi sisakan gemerisik resah penanti adakah yang akan menjemput
*** setapak roda roda waktu menggilas nafas hidup mereguk lumpur berbalut karma permainkan tiap detik berharga benak berkerut bermuslihat ren
*** manakala ruang dan waktu berlalu sisakan jejak abu ragu tanya tentang harap bersolek guratan ratap langkah terhenti terkunci di celah titik
*** langit penat pucuk pucuk tua tengadah bermimpi kilasan pelangi deru angin liar berbisik pada rumput mayang mengurai "penakut, kenapa hujan ta
*** hati berjiwa subur bersaripati dalam satu nafas bernyawa dia adalah ruh hidup yang menyala di fajar terbit dan khan terbenam di ujung cakraw
*** dinding malam berguyur cahaya penari purnama tanggalkan jubahnya cermin telanjang katakan baris kalimat tentang kejujuran kamu cantik sem
*** pagi paras yang tak bosan menjelang membawa keteduhan di sela dahan hidup sajian bekal sang pengais rasa pada matahari yang tak pernah i
*** senja luruh bertandih gulita malam riak air lautan bercengkerama pada ikan bertanya, "kemana gerangan nelayan?" batang dayung tak terlihat
*** masa tahun cahaya milyaran singgasana langit tlah ditinggalkan taburan benih kejahatan kian menjalar di tanah hitam berdebu berurat mengakar
*** aku bayangan jejak tertinggal meniti rusuk pelangi dalam jelujur berterang matahari janji tereja tebal sejelas batas cakrawala terucap
*** tik tik tik lantun gemerisik dedaun mayang mengurai membelah setia air mata november titik titik nila terlumat tanah basah hadirkan hen