Menjadi satu, berkumpul semuaKarena apa?Sekedar bersama tak bertahan lama
Nafsu? Bukan! Itu cintaPornografi Zina? Itu hiburan dewasa!Kata-kata kotor? Bahkan fitnah itu hal biasaSakit jiwa? Bukan, disforia gender belaka!
Kini sayap-sayap iniIngin lagi menggapaiImpian di ujung cakrawala tinggiNamun, bagaimana jika di ujung sana hanya ada ilusi?
Matahari dan Bulan bersujudKepada Sang PenciptaKeduanya tak pernah ujubMemberikan manfaat dan pertanda
Saatnya kulihat dirikuMalu aku kalau masih saja malasMalu aku kalau hidup tak jelasMalu aku kalau tak tahu malu
Kujelajahi tiap liku episode di depanMelaju di alam pikiranBertemu sejuta harapanDuh, betapa indahnya khalayan
Maka kuambil sajadahkuKuisi hari dengan dzikirkuKan kugenggam lagi bara api itu
Hidup yang penting makan, tidur, just have funTak ubahnya hewan
Rekayasa genetikaMenjadi problematikaMelahirkan generasi mudaLemah, bahkan tunagrahita
Hal yang terlintas saat buka puasa ketika tidaj berpuasa.
Bulan umat yang akan berlalu, Ramadan 2023/1444H
dalam diam, jerit hatinya menggelora: biarpun tak ada jabat erat dan peluk hangat, kata maaf senantiasa bergumam, memenuhi relung hati terdalam.
Bukankah dunia ini tempat yang membingungkan?Di saat kita merasa kuat, di situlah kita paling lengahDi saat kita merasa baik, justru membawa keburukan
Ketika malam terkapar di bibir pagiLantas sunyi itu terpelantingHingga embun-embun doa melangit bersama gigilnyaIni hari kesekian setelah kau datang m
Menyusuri waktu yang beranjak dari titik maghribObrolan seru dan makanan berbuka masih belum raib Kau sudah lupa kata-kata imam kathib Lalai
Ketika senja di penghujung ramadanSurau mengurai berkurang gemaRuang pahala menjadi hampaHendak kemana jiwa perginya? Ketika senja di pengh
sunat menyunat dana siluman sudah bukan rahasia di akhir zaman banyak terjadi di lingkar kekuasaan dan kita hanya bisa sesak menyaksikan menyunat
di malam Ramadanaku berkelahi dengan hatiku“Berhenti memuja dunia, bunuh ia dari pusat hanif-mu!” bentak hatikukemudian memberikan air wudlu,“Cuci ota
Kurasakan kebahagiaan itu Kurasakan berjalannya waktu Kurasakan indahnya bermunajat Kurasakan dengan hangat nikmatnya sempat Ketika kau harus me