Menulis Puisi Rakyat berbantuan dengan video pembelajaran.
Menceritakan tentang hukum dan aturan sekarang yang bagai sebuah tombak atau bambu runcing, yaitu runcing ke bawah tumpul ke atas
Episode 3 “ini lagu lama. saat bahan bakar naik tanpa aba-aba,sayuran dan kebutuhan pokok meroket hingga angkasa.”
Sebuah puisi yang ditulis seorang penyintas sajak kaum bawahan, merespon pemberitaan akhir-akhir ini yang terkadang menyakitkan jika didengar.
Jangan menyerah wahai para penopang Bumi Pertiwi.. Laparmu akan menjadi inspirasi di setiap Sukma Para Generasi....
harapan kami agar dapat pemimpin yang bijaksana
Sebuah puisi tentang keadilan dari sudut pandang hukum
Puisi tentang menjaga dan memperjuangkan kasih ibu pertiwi
Puisi tentang pencarian dalam kehidupan setelah mendengar kabar duka
Puisi tentang berada di masa sulit, hanya bisa tetap berusaha dan berdoa
Puisi tentang persahabatan yang penuh dengan lika-liku.
Tempatnya gelapTempatnya redupTempatnya sunyiTempatnya riuhSuara berdentum, cahaya menyilauRekam peristiwa dalam ceritaSemua duduk searahSemua melihat
[caption id="" align="alignnone" width="466" caption="Puisi Quick Count Gie"][/caption] Muncul dengan tiba-tiba Tapi langsung meramaikan suasana
Merah Darahku Putih Tulangku Itu mungkin telah berlalu Kini bahkan darah para Pemimpin tak lagi semerah dulu Dan tulangnya penuh cacing dan benalu
Kepiawaian tanding bandang bahasa Mereka pentaskan di panggung jelata Berbahasa lantang atas nama merdeka Mengkobar semangat dengan siasat Mengais
[caption id="attachment_156813" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Namaku Rakyat Namaku rakyat
[caption id="" align="alignleft" width="300" caption="Rakyat ialah Kita Beragam Suara di Langit Tanah Tercinta (http://www.kompas.com)"][/caption] SA