Ketika rasa dan hati mulai berdamai, disaat itu langit membentang memelukku.Raga tak kuasa melawan, melawan kebahagiaan.Aku jatuh tapi ku melayang.Ku
Ku pernah meloncat tuk mengambil salah satu cahaya ituTapi kau tertawaKau kasari tanganku saat membelai rambutmuKau tau raga siapa yang sakit saat kau
Semangat kuda perangArus darah air terjunHindari gelap mencari terangAcuhkan madu mengambil racunKau tersesat ! Kembalilah !Sangat mudah tuk meludahMe
Poo...Cantikmu tak kau bawaLekat tak lepas dihatikuPoo...Tebal bulu alismuMancung hidung putihmuPoo...Peluk aku seperti duluPenuh kasmaran sedikit naf
Kerap sekali kau mengaungDi atas domba tak berdayaKau ludahi mereka di belakangSayang dimuka kau bergulaLebat sifat halus bulumuKau jadikan jubah keba
Bila kucakap kau sempurnaKan kutemui danau murkaSungguh elok kau di mataBayang kau pun bercahayaTakkan kukeluarkan serapahHanya ingin sedikit memujaCi
Berapa purnama lagi ku menantiBelum tampak anggunmu di cahayanyaHaruskah kau tak kembali ?Menjadikan nyata angan kitaSuara malam yang syahduJarang sek
Pandangan tidak biasa. Tak bisa diartikan. Genggamannya tak lagi pas. Langkah bertolak belakang. Nada tak merdu. Tak bi
Indah sekali kota tua ini.Dinding usang jadi jubah emasnya.Beberapa kaca jendela tak lagi utuh.Menggambarkan prilaku pribumi.Di bawah langit yang memb
Namanya Olivia.Wanita yang duduk di pinggir pantai.Dengan novel tentang cinta dia menghayati.Angin membuatnya terlihat semakin menarik.Menyentuh rambu
Tak terkendali Ragaku.Brutal kasar sekeras baja.Kuteriaki telinga bumi.Getar laut dan gunungnya.Iblis minggat dari sini !Bawa sekalian gula pahitmu !B
Memasuki gerbang dari bangunan tua yang mendidik.Dinding yang sedikit usang serta ubin yang tak halus ditengah lorong gelap.tak banyak pahlawan dengan
Putih, tidak hitam !Baik, tidak jahat !-Raja Trisuku-