segelas kopi habistetapi, tak satu puisi pun kutuliskucoba menulislalu kuhapuskutulis lagikuhapus lagikucoba sekali lagitak perlu seperti Rendratak us
katanya engkau sudah merdeka tetapi kenapa, jantungmu berdegub kencang ketika istrimu meminjam handphone untuk sekadar numpang update status facebook
tahukah engkau,batu kerikil milikku ini jauh lebih berharga daripada gunung emas yang kau milikiatau lautan permata warisan bapakmudan jangan pernah k
ada apakah gerangankenapa kau tak melihat laut sebagai lautkau hanya mampu melihat gelombangkau hanya merasakan hembusan angindan kau hanya mendengar
hidupmu terlalu serius, nakcobalah engkau berkacadan perhatikan mimik wajahmu saat bicarajuga sorot matamu saat memandanglihatlah jejak amarah yang ha