Sebuah respon sederhana atas fenomena sosial politik yang terjadi belakangan ini.
Puisi ini mendeskripsikan kondisi masyarakat hari ini. Setiap POJOK Kota, terdengar tangisan dan jeritan kemiskinan.
Puisi kritik tentang tinggi dan langkanya harga minyak goreng
Cambuk-cambuk sajak telah kulayangkan Nyanyian ironisme: "Betapa susahnya hidup di negeri sendiri, betapa menderitanya menjadi buruh di negeri oran
Dengar Dengarlah Dengarkanlah Dengarkanlah Ini Dengarkanlah Sejenak Dengarkanlah Sekali Saja Dengarkanlah Dengan Tenang Dengarkan Bis
Desis Bisik, Bicara Tentang Resah. Tajam Pena, Guratkan Segala Gelisah. Satu Suara, Berteriak Dengan Lantang: DOBRAK..!!!!!!!!!!! »»» Dobr
Ini bukan puisi Hanya sekedar cerita Persetan puisi atau cerita Karena sama-sama di ragukan kekuatan maknanya Pagi ini, masih seperti kemarin