Hari ku jelang rinduku, bertemu seseorang yang lama kunanti.
Sepi, rindu melesak di dalam hati. Di relung hati yang kelam. Meradang sepi menyapa dalam
Temani aku hujan Membasahi keringnya asa Menyamarkan gundah.
Tarian hujan mengiringi setiap langkah Gemulai, menghentak, berontak, melepaskan
Hujan tidak pernah dusta Menemani sendu sang awan
Penantian yang mebuahkan asa, asa yang terpenuhi dari makna sejatikan kasih
Urgent, terbalut kecepatan waktu yang terus bergerak
Memaknai kehidupan tidak hanya dalam wujud teori tapa bagaimana kita mampu menguraikan dalam nyata
Trauma masa lalu, tak kan hilang. Akan selalu membekas. Jangan pernah terulang kembali
Kehancuran, kemunafikan, kesengsaraan, kekuasaan, nafsu, angkara
Sujud syukur akan nikmatmu, tak terbatas menyentuh sukma
Puisi tentang kekosongan jiwa manusia yang sepi. Baca selengkapnya di sini