Hentakan kaki kuda di jalur hitamMelangkah untuk berlari ke tujuanSeutas Tali di mulut yang ditarungsi Kusir dan Kereta kayu yang bersanding di punggu
“Bapak, kapan kita merdeka?”Tanya putriku yang duduk di bangku tekaRiang menjelang kebayang ramerame mainanDalam ruang lapang kaya ekspresiDi meja cun
[caption id="" align="alignnone" width="339" caption="Puisi Topeng Monyet"][/caption] Dulu pernah jadi seni pertunjukan komersial di jaman Hindia B
Merah Darahku Putih Tulangku Itu mungkin telah berlalu Kini bahkan darah para Pemimpin tak lagi semerah dulu Dan tulangnya penuh cacing dan benalu