MENERIMA DIRI APA ADANYAJangan tanya mengapa daun gugurUsahlah cari tau mengapa ada air mata mengucurSemuanya telah terukurLilin menyalaMembiarkan dir
MENYAPA PENCIPTA SEMESTAHening tanpa angin Kering tanpa hujanTetiba petir bergemuruh pelanBegitulah sang pencipta bila
BILA RINDU MENYAPARinduSebuah kata tentang tungguBersahabat dengan waktuDan bahkan jadi suatu belengguKala rindu menyapaRasanya ingin jasad melesatSek
kopi bukan hanya menghadirkan inspirasi, namun juga menghasilkan puisi.
DokpriEntahlahSenja bergeser jadi kelamBergulat pada pekat malamDan aku semakin tenggelamSendirian dalam gamang yang kian mencekamSenja sudah te
Oh, Embun…Jangan tinggalkan aku pada pembukaan pertama dari kelahiran puisiku...Jangan biarkan puisiku pupus tanpa kehadiranmu di sisiku...
Moving on bukanlah lari dari masa lalu yang menyakiti
Tak diketahui dasar telaga pada tenangnya permukaannya
Pandangi awan seolah tak berjeda Bumi hanyalah tentang perputaran siang dan malam
Tak yakin ada yang menarik. Hanya menuangkan apa yang aku rasakan saat ini.
Bulan Agustus identik dengan merdeka atau kemerdekaan. Masihkah mampu kita pekikkan rasa merdeka itu di tengah impitan duka? Semoga
Puisi menulis sebaris kegetiran, hanya sebaris kegetiran!
Juli bukan kelahiran akan selalu jadi kenangan yang indah dan tak terlupakan
tanpa payung nestapa menggunung berkelit sedikit betapa sulit
Jangan pernah menyepelekan pekerjaan orang tua. Justru jadikan pelejit agar lebih bergengsi di masa depan bersama anugerah-Nya semata