dibalik secangkir kopi Pada tikungan pagi yang sepi,
Puisi Singkat untuk Kopi yang diteguk setiap hari
Kopi petang menantang merupakan sebuah puisi merekam suasana dan latar serta kenangan masa lalu dan harapan masa depan.
Puisi atau tulisan-tulisan yang kususun dengan hati.
Budaya Tak AKan Pernah Habis Walau Jiwa Ragaku Telah Mati
Terkadang apa yang kita pilih belum tentu cocok buat kita
Kopi adalah sumber inspirasi bagi penikmat-penikmat puisi.
Secangkir kopi penuh inspirasi yang selalu menciptakan candu dan rindu, meski terkadang melemahkan penikmatnya
Kusapa pagi dengan secangkir kopi, rintik hujan pagi ini seakan mencandai kesunyian hati
Banyak tangan dengan segala permainanMelompat-lompat nan girangLagu penuh hasrat yang penuh persyaratanDimainkan sambil meneguk tentang terangTak mamp
jingga menggumuli senjadi batas cakrawala tak kutemui dirimuyang dulu kerap lambungkan aku dalam khayal tiada bataspun suaramu yang sanggup luluhkan e
Aku tahu dengan tulus kuantarkan kamu ke gerbang megah memangku selamat datang sepotong hati barumu, kamu sumringah, hanya kamu, bukan aku.Mengintip s
Kepada perempuan yang menjadi Ibu.Orang-orang mencumbui kopi serasa likat itu sendiri. Sebagai pikiran yang berjaga, jiwa-jiwa bergairah. Mata menyala
Pagi ini, terbangun sebelum subuh sebab tertidur sebelum tengah malam. Ada gerah yang terus mengendap di sekitar tengkuk. Tapi tak ada hujan hingga ad
hari ini aku melihat anak-anak muda menyulam tembaga beberapa melukisnya, beberapa memahatnya hari ini aku melihat binar mata saat sulaman tembaga