Puisi karya anggota Komunitas Rumah Pena Alegori, sebuah puisi bersambung dengan tema Rindu yang Kujaga
Hari ini kami undur diri tuk meninggalkan almamater tercinta, terima kasih atas jasamu wahai guruku. Iringi langkah kami dengan doa tulusmu
Puisi yang menggambarkan perasaan hati ketika terjadi perpisahan
Hari Kebangkitan Nasional tak hanya sekedar seremoni, ayo bangkit bersama wujudkan Indonesia tetap jaya
Payung sudah lama mati, Sejak kemarau membenci hujan. Kuburannya jauh di mata. Baca puisi Sejak Kemarau Membenci Hujan di sini.
Puisi kolaborasi: Felix Tani, Zaldy Chan, Indra Rahadian, Wuri Handoko, Katedrarajawen, Ayah Tuah, Siti Nazarotin, Swarna, Widz Stoops
Bila tuhan melukis Surat kayu dalam seratnya Serat duaja menua Gradasi wajah kehidupan Bertumpuk, begitu kentara Gegaris masa menyenja
Im looking at your face when u r sleeping Apa kau bertemu denganku di negeri mimpi? Im still looking at your face whilst u r in your deep sleep Ya,
panggung bergerak, riuh renyah tergelak, orangtuapun sibuk, mengabadikan di kamera. apa ada yg lebih menggemaskan dari itu? sayup sayup langkah
Berbincang dalam temaram Tak jelas wajah Dalam sedikit cahaya dian Tentang kehidupan Tentang cuaca Dalam pekat kopi Menelisik kisah usang dal
Melangkah menuju cahaya Menyelusuri jalanan Menapaki kerikil diirama degup jantung Dibakar terik pantang bergidik Bersama bayang-bayang ge
Melangkah menuju cahaya Menyelusuri jalanan Menapaki kerikil diirama degup jantung Dibakar terik pantang bergidik Bersama bayang-bayang gemerlap k
Senja menjemput gelap Kerlip kandil menerangi istana kecil Ada pijar di kegelapan menebar damai Adalah purnama memancar menyentuh asa, Hati pun
Barangkali ini sebuah proses kreatif yang aneh, tapi memang begitulah sebuah proses kreatif. Ada sebuah usul dari teman yang ikut nimbrung dalam kolab
Just for fun, begitu kataku. Dan akhirnya begitulah. Setiap aku memasang gambar temanku berdatangan mengirim liriknya, tanpa beban. Bagiku sendiri men
Me: Aku ingin melukis dikau, malam,tetapi aku tidak memiliki kuas dan kanvasnya.... LY: tak perlu kuas dan kanvasmasih ada bintang yang bisa kau bentu
Rumah Indonesia, Rumah Harapan Bersama Cantik , Sejuk, tenang, damai, bening/ Hamparan rumput indahnya hijau berpadu/ Batang tumbuh tegak meninggi/
Malam kemarin agak menantang dari biasanya. Memang kadang terjadi baris-baris yang dikirim temanku ada juga yang berbahasa Inggris, tapi kali ini bari
Pameran sebagai sebuah bentuk apresiasi atau edukasi perlu dilakukan. Sebuah karya diciptakan harus dikomunikasikan dengan publik. Sebagai sebuah bent
Masih kusimpan daun maple itu di lemariku. Ada beberapa kantung, sudah kering. Warnanya kecoklatan, oranye. Apa istimewanya? Memang istimewa, benda it