Kita berserakan di halaman rumah Ibu Pertiwimengais dan memetik hasil buminyamenangis dan tertawa dalam naungannya.Kita adalah darah dalam nadi yang t
oleh: Bayujati PrakosoMelintasi kemampuan diri seraya hadir dalam sebuah mimpi.Inikah mimpi atau kenyataan?Sebuah negeri yang kaya, dengan hadir laut,
Kibarmu tak lagi lebar Merahmu tak lagi segar Putihmu kini memudar Harapanmu kini terbakar Maafkan kami Indonesia Surgamu kami Tebas Sungaimu ka
Biasanya ga jauh dari yang namanya tiang listrik Meski profesi bukan seorang teknisi ahli elektrik Bukan juga seorang mahasiswa tingkat akhir jurusa
Dari tubuh kaleidoskop sejarah, 1928 Kini jutaan pemuda dengan muka kecut berdiri terengah-engah Linglung di persimpangan jalan terasing dari negeri