Dalam selimut dingin malam Menyusup perlahan kerinduan Ketika mata tak mampu terpenjam Kenangan mengambang dilangit-langit kamar Setiap sapa semak
SESUATU YANG DITAKUTI TELAH TERJADI Pernah aku melihat Tapi aku belum tahu ujung mu Tempat mu bermuara dalam belaian kasih sayang Mekarlah sepe
Ada hati yang kering disini Dahaga akan tautan jemari Menjelma nyata Sembari ku menanti Ku hiasi berwarna bunga siramah cinta Ku bingkai dengan k
Belaian kemesraan meredup perlahan Tingalkan senyap di bibir senja Uluran tangan mungkin tak sanggup tepiskan rindu Tapi senyum sapa kan membalas
Aku ingin seperti embun Yang tak bosan hadir diujung malam Menjejakan kesejukan dan pesonanya Tak jera Walau ia tahu akan sirnalah ia ditatap gera
Ada selaksa kata tak terungkap dalam diam muncul setelah sekian lama mengintai dari sudut-sudut sempit hatinya bahwa banyak hal berkutat di luar dun
aku ingin menjadi nahkoda dalam pelayaran mengarungi laut nan biru ku tau ombak-ombak kian membesar tetapi dibibir pantai ia tetap memecah menjadi
Dingin yang membalur kulit Kabut dari sisa rintik hujan Sepi yang mencekam gelap malam Suara derik serangga dan desau liukkan angin Menginggatkan
inas oos Sekuntum rindu masih ada pada ku ‘kan ku bawa sepanjang jalan hidup ini Walau cinta terlarang karena dendam Aku sendiri yang menger
Inas oos Kenapa perasaan itu Penuh kecemasan Kadang aku terpikir Kau lagi menghindar Atau mau memberi petanda Kenapa Pertanyaan itu mungkin Sa
INAS OOS Ajari aku tersenyum Ajari juga aku menangis Karna kesedihan ku Tak mampu tersenyum Karna kesedihan juga Tak bisa membuat ak
Aku tau kau biasa hidup mewah Bahkan aku menceritakan tentang kemelaratan Kita terdiam sayang ku Disebuah bangunan yang hampir runtuh Bahkan kita
BERSEMI DIANTARA YANG GUGUR INAS.OOS BNA, 25 Maret 2007 Malam, Sepenggal tanya bersarang Diam-diam diruang hati Menunggu celah Mengintip untu