Mohon tunggu...
#puisiidrusbinharun
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Esensi Resmi Puisi
Idrus Bin Harun
Idrus Bin Harun
19 Juli 2011 | bertahun tahun lalu

Esensi Resmi Puisi

kerak dari puisi kita hanyalah esensi-esensi resmi duduk dan menepi dalam imaji adalah agenda berangkat sendiri dalam angan-angan adalah punca

Fiksiana
120
1
0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Idrus Bin Harun
Idrus Bin Harun
30 April 2011 | bertahun tahun lalu

kembali kita harus merawat cara berpikir

[caption id="attachment_105334" align="aligncenter" width="300" caption="minum puisi(doc,LENSAKIRI)"][/caption] kita terikat janji-janji palsu k

Fiksiana
67
1
1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Di Sini, Siapa Saja Boleh Menyebut Diri Pahlawan
Idrus Bin Harun
Idrus Bin Harun
18 April 2011 | bertahun tahun lalu

Di Sini, Siapa Saja Boleh Menyebut Diri Pahlawan

berkibarlah sendiri di langit Indonesia sambil bergurau dengan udara penuh cemar kelak terbiasa juga angin dari utara bermusim-musim menyenta

Fiksiana
82
1
1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Puisi Tak Laku Dijual
Idrus Bin Harun
Idrus Bin Harun
15 April 2011 | bertahun tahun lalu

Puisi Tak Laku Dijual

a) “Puisi tak laku dijual” mertuaku mengingatkan Atau Pemerintah akan menandai jidat lebarmu sebagai si celaka yang kerap mengejeknya. Pulanglah ke

Fiksiana
136
1
1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Cinta Kita Telah Masuk Jauh ke Mulut Orang Berbudaya
Idrus Bin Harun
Idrus Bin Harun
15 April 2011 | bertahun tahun lalu

Cinta Kita Telah Masuk Jauh ke Mulut Orang Berbudaya

Bagaimanapun Cinta kita telah masuk jauh Ke dalam hikayat orang berbudaya Namun kita menampiknya Kau penulis aku pembacanya Berhari-hari kita

Fiksiana
62
1
1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kebudayaan Kita Sedang Sakit
Idrus Bin Harun
Idrus Bin Harun
12 April 2011 | bertahun tahun lalu

Kebudayaan Kita Sedang Sakit

orang-orang sibuk membangun citra untuk beberapa kepentingan, komersialisasi di segala bidang sedang menggelegak dewasa ini. televisi memelihara m

Humaniora
36
1
1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Jika asmara sudah tak berlogika, Wajib cari kambing hitam
Idrus Bin Harun
Idrus Bin Harun
11 April 2011 | bertahun tahun lalu

Jika asmara sudah tak berlogika, Wajib cari kambing hitam

Engkau tinggalkan aku catatan harian Dua puisi basi dan rekaman asmara buram Mengapa selalu saja sepi kau buktikan dengan cara aneh Kadang dengan m

Fiksiana
140
1
1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Aceh, kami mencintaimu ketika:
Idrus Bin Harun
Idrus Bin Harun
09 April 2011 | bertahun tahun lalu

Aceh, kami mencintaimu ketika:

1. kota mencapai puncak semrawut, dengan angkutan kota parkir sembarangan sampah-sampah berserakan tanpa bak penampungan dan kulihat sepasan

Humaniora
75
1
1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Made in Televisi
Idrus Bin Harun
Idrus Bin Harun
08 April 2011 | bertahun tahun lalu

Made in Televisi

Bersama pesohor yang baru saja bercerai Infotainment membangunkan tidurmu setiap pagi Menyeduh kopi kental beraroma banal Simak baik-baik,teman

Humaniora
32
2
1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Hujan Menelantarkanmu di Sudut Kota Paling Amis (Jakarta)
Idrus Bin Harun
Idrus Bin Harun
08 April 2011 | bertahun tahun lalu

Hujan Menelantarkanmu di Sudut Kota Paling Amis (Jakarta)

untuk Dini H (Di sini hujan, sebutmu suatu ketika. Jangan bicara kenangan saat kotaku tergenang. Saat air merambat pelan-pelan memanjat betis, sep

Fiksiana
70
2
1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Bukan Laporan Akhir Tahun Tentang Kesia-siaan (Jangan Baca)
Idrus Bin Harun
Idrus Bin Harun
05 April 2011 | bertahun tahun lalu

Bukan Laporan Akhir Tahun Tentang Kesia-siaan (Jangan Baca)

(ini bukan laporan akhir  tahun  tentang kesia-siaan, atau tentang tumpukan map berisi laporan keuangan) catat baik-baik, jika tahun telah memutar

Fiksiana
82
2
1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
idrus bin harun
idrus bin harun
16 Mei 2010 | bertahun tahun lalu

Selamat Jalan... Tante Sri Mulyani

Di pintu Neraka kau tunggu aku, karena bulan mei panas, aku tak berharap embun atau batuk-batuk kecil di beranda kantormu... Sri yang sering mende

Fiksiana
409
2
1
LAPORKAN KONTEN
Alasan