Di sudut malam, mereka berbisik, “Besok akan tiba, tenanglah.”
Ini rumah baru, katanya. Tapi apa artinya baru, jika semua kenangan tetap tinggal?
Apa pun yang patah, suatu hari akan merekat.
Kita selalu kembali ke sana, ke percakapan-percakapan yang terputus, ke harapan yang memudar bersama umur.
Meja makan, pistol yang belum ditembakkan, atau mungkin doa yang tertahan di tenggorokan.
sebuah ruang yang penuh dengan beribu- ribu kesedihan
Sebuah Puisi tentang ucapan Terima kasih untuk tubuh yang selalu ampuh menahan beban hidup
Aku terbiasa Tertawa dalam LukA Menahan harap Dan Cukup MenerimA
Tidak semua mengerti Maka berhentilah mencari empati Berdirilah tegap tanpa Penopang Bertahan kuat tanpa berpegang
sumber : grosirdpbbm.blogspot.comHai Bumi Dengarlah!Aku diam bukan menyerahHanya miris Menangis TawaMenyaksikan Mereka yang bertahtaTanpa bersusah dan
Puisi ini merujuk pada perasaan pasrah penulis terhadap dunianya yang dirasa fana. Tidak berekspetasi terhadap apa yang akan terjadi dan hanya berdo'a
Hidup tak Menjanjikan Apapunlah terus?
Pundak anak perempuan yang pertama yang disandangkan sebuah harapan besar untuk membahagiakan orang tua
Puisi dari seorang perokok tentang sebatang rokok dan rasa candu.
Saat kau merasakan banyak teka-teki Saat itulah kau sadar Bahwa kehidupan adalah skenario Tuhan
Setiap kata tersusun menjadi rapihDipilah nya satu demi satuMenjadi bunyi demi bunyiKesedianmu,Meruang dalam hening bunyi sunyio, Kata ke
lagi, dunia memaksa untukku mengalah..memaku kepala pada dinding beton..membungkus hati dengan alumunium foil..tenang, aku tidak akan mati ..tidak aka
Sesekali aku ingin berpuisi bukan tentang kesedihanMenuliskan kebahagiaan dengan senyumanNamun, aku terjebak di zona nyamanTakut tapi buntu di jalanKe