Aku bukan manusia suci,Bukan juga manusia benar,Aku hanya seorang lelaki,Dalam perjalanan melintasi hidup,Meninggalkan jejak diatas tanah kering.Makas
Sepuluh masa,syringa tersapu ke seberang lautan.Dua masa,freesia terbang ke balik gunung.Adakah masa musim semi,dan jonquil mekar di bu
Kawan, dengarlah, dengarlah:Deritaku tidak serupa Ayub,Tetapi hatiku menyuarakan kidung ratapan;dan jiwaku melirihkan kesesakan-kesesakan.Tidak kubert
Diatas puncak harapan,Cintaku memandang.Getah angin merabaCinta pun menyanyikan impian kebahagiaanLihat:Adakah warna seindah sang kuntum?Adakah wangi
Kawan,Lihatlah kakiku:Berlumur lumpur dan salahdan lihatlah tanganku:Terbalut noda dan jahatSungguh, dibawah matahari,Aku telah berlaku seturut hatiku
Kawanku menatap langit,pada larik cahaya terakhirdan nafasnya pun berkesah:Dari kegelapan malam fajar datang,Lembut menyegarkan dedaunanRapuh menyegar
Kawan,Mari datang tengoklah deritaku:Dirumahku terjadi kegilaan!Ibuku seorang lelakiMulutnya diam dan tangannya giatPeluh selalu membasahi dirinyaRasa
Di barat hasrat berderapBerpeluh mencari cahayaMutiara fajar di timurDi timur membara nafsuBerbahana menyeret debuEmas senja di baratAh, kawanAdakah k
Kawan,Lihatlah seluruh manusiaMeski hidup ini perihSemua takut tak hidup!Kawan,Lihatlah orang-orangWalau hidup ini penuh rasaSemua takut tak bahagia!K
Kawan,Masihkah kau ingat kedamaian itu:Waktu tawamu dan tawaku mengikat jadi satu?Saat dukamu dan dukaku berpadu jadi satu?Tempat itu kini telah luluh
Ah, kawan,Dengarlah lantunan mimpiku:Aku Adam merindui HawaKuat asa mengikat dua jiwaImpian keras menyatukan dua hatiDalam gelap memancad terangAngan
Dalam timbunan asaBiarkan mata kita tetap terbukaPelan-pelan membangunkan nurani yang terlelapMenghilangkan pikiran yang kotorMenerbangkan rasa hati y
Ada seorang anakBersama malaikat ia mencari kebenaranKakinya melangkah dalam duniaMenapaki tempat manusia berhimpunMenatap kenyataan pahitTiada Tuhan
Dibawah bayang tumpukan batu tua Kenangan itu terus meriak Berdebar nafas kehidupan mengalir Menatap anugerah langitDua bintang bersinar lembut M
Terdengar angin bersiulMembawa aroma duniaKadang tercecap harum dan manisKerap tersesat pahit dan kecutMenatap siang dan malamBerjalan seperti sepasan
Mengapa kita diam?Kenapa kita murung?Kawan,Kita jangan seperti kucingAyo, kita perhatikan anjingWalau dunia ini penuh deritaMari kita tersenyum dan te
Kawan,Sudahkah kau mengamati dunia ini?Adakah kau mempelajari kisahnya?Di lautan kemarauTangan-tangan berpeluhMenjahit nafas kehidupanDan di bawah mat
Seorang tua dan bocahDatang ke teater tuaDuduk terpinggirkan dekat sampahSabar menanti tirai dibukaRamai penonton membuang ludahBingung bocah mendenga
Kau ingin uang'Ku butuh ruangKau ingin beruang'Ku butuh meruangKataku uang bukan segalanyaKatamu uang melekati segalanyaRupanya benarlah dikauBumi dan
Lelah aku duduk di sini,Diam menunggu tanpa ada kabarKawan,Berkisahlah padakuKar'na 'ku ingin menimba air di kedalaman dirimuLihatlah dunia ini,Semua