Hati ini selalu terbuka untuk kisah manis yang romantis meski bukan di Paris yang tenar ini
Namun sungguh tak bisa menghentikan ingin yang terus menyesak dada
Perayaan 6 tahun menulis di Kompasiana
Masih ada harap padamu Bahwa rasa ini menjadi yang terakhir bagimu
Dan aku harus bagaimana seandainya memang rasa ini hanya milikku tanpa kamu
Semua hanya berhenti di suatu kata "kukira ...."Padahal aku sebenarnya hanya sangat rindu
Kau mampu mengantarkan anak- anak yang hebat dan sukses
Lagi dan lagi sanubari seolah berperang melawan pikiranBahwa aku hanya mencintai bayanganKarena tak ada harapanCinta sepihak itu bisa mematikan
Bahwa aku dan senja telah kau sembunyikan dalam sebuah perkara yang tak terdefinisakan
Puisi ini memberikan makna yang begitu dalam tentang rindu yang seolah-olah menggambarkan suatu penjara dan lainnya sehingga memilih untuk merasakan.
Selamat Hari Guru Nasional ya teman-teman guru di manapun berada
Berulang kali kubilang dalam doa pada Tuhan Namun rasa itu terus Tuhan ijinkan
Puisi ini menjadi saksi bisu bahwa apa yang saya rasakan saat ini penuh keterpaksaan lalu saya percaya bahwa semuanya akan berakhir indah dan baik.
Terkadang saja tak bisa menahan gejolak yang membara dalam rasa ingin bersua
Tak ada kuasa bergerak lagi Hanya karena sebuah rindu yang menjadikan beku
Jika masih ada ingin Bagaimana bisa membiarkannya lalu pergi
Dan kamu telah menutup tingkap-tingkap rinduku yang kelabu
Dan cinta kadang membuatku tersendiri di siniTerlalu banyak memberi namun akhirnya justru mengusir pergiRasa iri itu tak perlu ada pada diri