Sebuah bus kota melaju di suatu senja yang sepiLangit lindap, dan mulai nyala lampu-lampuSeseorang hanya duduk diam mengamatiAda kerisauan di kedua ma
Engkau terperangkap di bola mataku mula-mulaSetiap kata yang kautulis di mataku berubah bunga-bungaDan selalu ada rindu berbentuk awan saat pandangku
apa yang kau kenang ketika pulang, sawah-sawahtelah berubah menjadi taman kotalapangan bermain layangan kitatelah berubah menjadi gedung belanjawarung
apa yang terjadi malam itu di hadapan bulan yang utuh bukanlah sesuatu yang menjadi memoar indah untuk anak-anak tangga jika saja malam