Satu detik berlalu lambannya serasa tujuh windu ketika arti menunggu pahit, bagai lidah tertimbun empedu / basah hujan kini tengah menjauh kerin
Aku menyibak misteri dari pejam mimpi bayangmu masih saja mengusik hari matamu terus menguras hati * Kamu diam dalam lembut angan-angan kamu ter